Successive independent samples Design


Successive independent samples Design
Dalam successive independent samples design sampel yang berbeda dari responden dari populasi mengisi survei selama periode waktu. Successive independent samples design memungkinkan peneliti untuk mempelajari perubahan pada populasi dari waktu ke waktu. Sampel-sampelnya independen karena sampel responden yang berbeda menyelesaikan surveinya pada masing-masing titik waktu yang ditentukan. Ada dua kandungan kunci di dalamnya :
1.      Pertanyaan-pertanyaan yang sama diajukan kepada masing-masing sampel responden.
2.      Sampel-sampel yang berbeda harus diambil dari populasi yang sama.
Bila kedua kondisi ini dipenuhi, peneliti dapat membandingkan secara sah respons-respons surveinya dari waktu ke waktu. Desain ini paling cocok bila tujuan utama studi adalah untuk mendeskripsikan perubahan sikap atau perilaku dalam sebuah populasi dari waktu ke waktu.
Successive independent samples design memiliki beberapa keterbatasan. Tidak dapat menetapkan siapa yang telah mengubah pandangan subjek atau berapa banyak subjek berubah. Successive independent samples design tidak begitu membantu dalam mengungkap alasan atas terjadinya perubahan-perubahan yang terobservasi.

Longitudinal Design
Survei longitudinal mengumpulkan data selama periode waktu. Peneliti kemudian dapat menganalisis perubahan dalam populasi dan berusaha untuk menggambarkan atau menjelaskannya. Karakteristik yang membedakan longitudinal design dengan desain survei lainnya adalah sampel responden yang sama, tetapi disurvei lebih dari satu kali. Desain longitudinal memiliki dua keunggulan penting. Pertama, peneliti dapat menentukan arah dan derajat perubahan pada responden-responden secara individual. Selain itu, karena perubahan pada respons setiap individu diases, lebih mudah untuk meneliti alasan perubahan sikap atau perilaku yang terobservasi. Kedua, desain longitudinal adalah desain survei yang paling baik bila peneliti ingin mengakses efek kejadian tertentu yang terjadi secara alamiah.
Kelemahan desain longitudinal, sulit untuk memperoleh sampel responden yang setuju untuk berpartisipasi dari waktu ke waktu dalam sebuah studi longitudinal. Kelebihan dari desain longitudinal, untuk menetapkan perubahan untuk reponden-reponden secara individual dapat terjadi karena individu yang sama disurvei lebih dari satu kali.

Correspondence between reported and actual behavior
Penelitian survei melibatkan pengukuran reaktif karena individu-individu menyadari bahwa respons mereka sedang dicatat/direkam. Social desirability mengacu pada tekanan yang kadang-kadang dirasakan responden untuk merespons sesuai dengan yang seharusnya mereka percayai daripada yang sesungguhnya benar-benar mereka percayai. Peneliti dapat mengases akurasi respons survei dengan membandingkan hasil-hasilnya dengan data kearsipan atau observasi perilaku.

Tahapan Perkembangan Anak Balita (0-59 bulan) dan Anak Pra-Sekolah (60-72 bulan)


Tahapan Perkembangan Anak Balita (0-59 bulan) dan Anak Pra-Sekolah (60-72 bulan)






Orang tua, pengasuh dan pendidik perlu mengetahui tahapan perkembangan anak (anak didik), apakah perkembangannya berlangsung normal atau ada penyimpangan. Bilamana pendidik mencurigai anak didiknya mengalami penyimpangan perkembangan atau terlambat berkembang dibandingkan dengan usianya maka dapat memberitahu orang tua agar segera memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan sehingga dapat ditanggulangi secara dini.
Beberapa hal yang perlu diketahui tentang proses tumbuh kembang anak yaitu proses pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan. Secara umum ciri-ciri tumbuh kembang anak adalah:
  • Pertumbuhan dan perkembangan terjadi bersamaan dan berkorelasi. Misalnya: pertumbuhan otak dan serabut syaraf anak akan disertai perubahan fungsi yaitu perkembangan intelegensianya.
  • Perkembangan mempunyai pola yang teratur dan berurutan. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan tahap selanjutnya. Misalnya: sebelum anak bisa berjalan, ia harus bisa berdiri dahulu.
  • Perkembangan fungsi organ tubuh mempunyai pola yang tetap yaitu: perkembangan lebih dahulu terjadi pada daerah kepala kemudian menuju kearah bawah (kaudal), perkembangan terjadi pada kemampuan gerak kasar terlebih dahulu, kemudian diikuti kemampuan gerak halus.
  • Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Kematangan merupakan proses dari dalam (intrinsik) yang terjadi dengan sendirinya sesuai bakat dan potensi anak. Sedangkan proses belajar akan mengasah kemampuan anak sehingga anak memiliki kemampuan menggunakan sumber dan potensi yang diwariskan pada anak.
  • Perkembangan dapat diramalkan. Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak dari tahapan umum ketahapan spesifik yang terjadi secara teratur dan berkesinambungan. Dengan demikian tahapan perkembangan seorang anak dapat diramalkan.
Tahapan perkembangan anak yang berusia 0-72 bulan sebagai berikut:
Usia 0-3 bulan:
  • Mengangkat kepala setinggi 45°
  • Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah
  • Melihat dan menatap wajah anda
  • Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh 
  • Suka tertawa keras 
  • Bereaksi terkejut terhadap suara keras
  • Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum.
  • Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak

Usia 3-6 bulan:
  • Berbalik dari telungkup ke telentang
  • Mengangkat kepala setinggi 90°
  • Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
  • Menggenggam pensil
  • Meraih benda yang ada dalam jangkauannya
  • Memegang tangannya sendiri
  • Berusaha memperluas pandangan
  • Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
  • Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
  • Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain sendiri
Usia 6-9 bulan:
  • Duduk sendiri (dalam sikap bersila)
  • Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
  • Merangkak dan meraih mainan atau mendekati seseorang
  • Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
  • Memungut dua benda, masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang bersamaan
  • Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
  • Bersuara tanpa arti seperti: mamama, bababa, dadada, tatata
  • Mencari mainan/benda yang dijatuhkan
  • Bermain tepuk tangan/cilukba
  • Bergembira dengan melempar benda
  • Makan kue sendiri
Usia 9-12 bulan:
  • Mengangkat badannya ke posisi berdiri
  • Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi
  • Dapat berjalan dengan dituntun
  • Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan
  • Mengenggam erat pensil
  • Memasukkan benda ke mulut
  • Mengulang menirukan bunyi yang didengar
  • Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
  • Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja
  • Bereaksi terhadap suara bisikan (perlahan)
  • Senang diajak bermain "CILUK BA"
  • Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal
 Usia 12-18 bulan:
  • Berdiri sendiri tanpa berpegangan
  • Membungkuk untuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
  • Berjalan mundur 5 langkah
  • Memanggil ayah dengan kata "papa", memanggil ibu dengan kata "mama".
  • Menumpuk dua buah kubus
  • Memasukkan kubus di kotak
  • Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu
  • Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing
Usia 18-24 bulan:
  • Berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik
  • Berjalan tanpa terhuyung-huyung
  • Bertepuk tangan, melambai-lambai
  • Menumpuk empat buah kubus
  • Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
  • Menggelindingkan bola kearah sasaran
  • Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
  • Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
  • Memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri
 Usia 24-36 bulan:
  • Jalan menaiki tangga sendiri
  • Dapat bermain dan menendang bola kecil
  • Mencoret-coret pensil pada kertas
  • Bicara dengan baik, menggunakan dua kata
  • Dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
  • Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama dua benda atau lebih
  • Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu membawa suatu benda jika diminta
  • Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
  • Melepas pakaiannya sendiri
Usia 36-48 bulan:
  • Berdiri pada satu kaki selama 2 detik
  • Melompat dengan kedua kaki diangkat
  • Mengayuh sepeda roda tiga
  • Menggambar garis lurus
  • Menumpuk 8 buah kubus
  • Mengenal 2-4 warna
  • Menyebut nama, umur, tempat.
  • Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan
  • Mendengarkan cerita
  • Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
  • Bermain bersama ternan, mengikuti aturan permainan
  • Mengenakan sepatu sendiri
  • Mengenakan celana panjang, kemeja, baju
Usia 48-60 bulan:
  • Berdiri pada satu kaki selama 6 detik
  • Melompat dengan kedua kaki diangkat
  • Mengayuh sepeda roda tiga
  • Menggambar garis lurus
  • Menumpuk 8 buah kubus
  • Mengenal 2-4 warna
  • Menyebut nama, Usia, tempat
  • Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan
  • Mendengarkan cerita
  • Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
  • Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
  • Mengenakan sepatu sendiri
  • Mengenakan celana panjang, kemeja, baju

Artikel

Peran Psikologi dalam Investigasi Kasus Hukum di Indonesia

Peran Psikologi dalam Investigasi Kasus Hukum di Indonesia Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa/psikis manusia, sehingga ...

Artikel Populer