Selamat Ulang Tahun _ JAMBRUD

Hari ini
Hari yang kau tunggu
Bertambah satu tahun, usiamu
Bahagialah slalu

Jamrud

Yang kuberi
Bukan jam dan cincin
Bukan seikat bunga atau puisi
Juga kalung hati

Maaf, bukannya pelit
Atau nggak mau bermodal dikit
Yang ingin aku, beri padamu
Do'a s'tulus hati…

Smoga Tuhan, melindungi kamu
Serta tercapai semua angan dan cita-citamu
Mudah mudahan diberi umur panjang
Sehat selama lamanya…

Smoga Tuhan, melindungi kamu
Serta tercapai semua angan dan cita-citamu
Mudah mudahan diberi umur panjang
Sehat selama lamanya…
Selamat ulang tahun

Teori sosial kognitif



Teori sosial kognitif adalah pengertian tentang obvervational learning atau proses belajar dengan mengamati. Seorang model di dalam lingkungan, misalnya teman atau anggota keluarga di dalam lingkungan internal, atau di lingkungan publik seperti para tokoh publik di bidang berita dan hiburan, proses belajar dari individu ini akan terjadi melalui cara memperhatikan model tersebut. Terkadang perilaku seseorang bisa timbul hanya karena proses modeling. Modeling atau peniruan merupakan the direct, mechanical reproduction of behavior, reproduksi perilaku yang langsung dan mekanis (Baran & Davis, 2000). Sebagai contoh, ketika seorang ibu mengajarkan anaknya bagaimana cara mengikat sepatu dengan memeragakannya berulang kali sehingga anak bisa mengikat tali sepatunya, maka proses ini disebut proses modeling. Sebagai tambahan bagi proses peniruan interpersonal, proses modeling dapat juga terlihat pada narasumber yang ditampilkan oleh media. Di dalam kasus ini, teori kognitif sosial kembali ke konsep dasar rewards and punishments tetapi menempatkannya dalam konteks belajar sosial.
Teori sosial kognitif menyatakan bahwa faktor-faktor sosial, kognitif dan tingkah laku memainkan peranan penting dalam pembelajaran (Santrock, 2001). Faktor kognitif akan mempengaruhi wawasan individu tentang pemahaman; sementara faktor sosial, termasuk perhatian individu tentang tingkah laku dan imitasi lingkungannya, akan mempengaruhi tingkah laku individu.
Teori sosial kognitif menganggap manusia sebagai makhluk yang aktif, berupaya membuat pilihan dan menggunakan proses-proses perkembangan untuk menyimpulkan peristiwa serta berkomunikasi dengan orang lain. Perilaku manusia tidak ditentukan oleh pengaruh lingkungan dan sejarah perkembangan seseorang atau bertindak pasif terhadap pengaruh lingkungan. Dalam banyak hal, manusia adalah selektif dan bukan individu yang pasif, yang boleh dipengaruhi oleh keadaan lingkungan mereka.
Bandura (1977) menyatakan bahwa "Learning would be exceedingly laborious, not to mention hazardous, if people had to rely solely on the effects of their own action to inform them what to do. Fortunately, most human behavior is learned observationally through modeling: from observing others one form an idea of her new behavior are performed, and on later occasion this coded information serves as a guide for action".
Bandura (1977) menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan. Kondisi lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial jenis ini. Contohnya, seorang yang hidupnya dan dibesarkan di dalam lingkungan judi, maka dia cenderung untuk memilih bermain judi, atau sebaliknya menganggap bahawa judi itu adalah tidak baik.
Teori sosial kognitif juga dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana individu belajar dalam keadaan atau lingkungan yang sebenarnya. Bandura (1977) menghipotesiskan bahwa tingkah laku (B = behavior), lingkungan (E = environment) dan kejadian-kejadian internal pada individu yang mempengaruhi persepsi dan aksi (P = perception) adalah merupakan hubungan yang saling berpengaruh atau berkaitan (interlocking). Pengakuan sosial yang berbeda mempengaruhi konsepsi diri individu.

Artikel

Peran Psikologi dalam Investigasi Kasus Hukum di Indonesia

Peran Psikologi dalam Investigasi Kasus Hukum di Indonesia Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa/psikis manusia, sehingga ...

Artikel Populer