Menurut teori Vygotsky, Zone of proximal developmnet merupakan celah antara
actual development dan potensial development, dimana antara apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman
sebaya.
Maksud dari ZPD adalah menitikberatkan ZPD pada interaksi sosial akan dapat
memudahkan perkembangan anak. Ketika siswa mengerjakan pekerjaanya di sekolah
sendiri, perkembangan mereka kemungkinan akan berjalan lambat. Untuk
memaksimalkan perkembangan, siswa seharusnya bekerja dengan teman yang lebih
terampil yang dapat memimpin secara sistematis dalam memecahkan masalah yang
lebih kompleks.
Zona Perkembangan Proksimal adalah istilah Vygotsky untuk rangkaian tugas
yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat diipelajari dengan
bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak yang terlatih. Menurut teori
Vygotsky, Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara actual
development dan potensial development, dimana antara apakah seorang
anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman
sebaya. Batas bawah dari ZPD adalah tingkat keahlian yang dimiliki anak yang
bekerja secara mandiri. Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan yang
dapat diterima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur. Maksud dari ZPD
adalah menitikberatkan ZPD pada interaksi sosial akan dapat memudahkan
perkembangan anak.
Penerapan Teori Belajar Vygotsky Dalam Interaksi
Belajar Mengajar
Penerapan teori
belajar Vygotsky dalam interaksi belajar mengajar mungkin dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. Walaupun anak tetap dilibatkan
dalam pembelajaran aktif, guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan
anak-anak. Dalam istilah teoritis, ini berarti anak-anak bekerja dalam Zone of
proximal developmnet dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama
melalui ZPD.
2. Secara khusus Vygotsky mengemukakan
bahwa disamping guru, teman sebaya juga berpengaruh penting pada perkembangan
kognitif anak, kerja kelompok secara kooperatif tampaknya mempercepat
perkembangan anak.
3. Gagasan tentang kelompok kerja
kreatif ini diperluas menjadi pengajaran pribadi oleh teman sebaya (peer
tutoring), yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang agak tertinggal dalam
pelajaran. Satu anak bisa lebih efektif membimbing anak lainnya melewati ZPD
karena mereka sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bisa dengan mudah
melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding
yang sesuai.