Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya
(NAPZA) yang biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di
dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan
pengawasan yang seksama dapat menimbulkan ketergantungan serta dapat
membahayakan kesehatan bahkan jiwa pemakainya.
Penyalahgunaan narkoba pada akhir tahun ini dirasakan
semakin meningkat. Dapat kita amati dari pemberitaan-pemberitaan baik di media
cetak maupun elektronika yang hampir setiap hari memberitakan tentang
penangkapan para pelaku penyalahgunaan narkoba oleh aparat keamanan. Kebanyakan
pelakunya adalah remaja belasan tahun, mereka pasti sudah mengerti tentang
bahaya mengkonsumsi narkoba, tapi mengapa mereka menggunakannya.
Tabel 1. Jumlah Kasus Narkoba Berdasarkan Jenis, 2007-2011
No
|
Kasus
|
Tahun
|
Jumlah
|
||||
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
|||
1
|
Ganja
|
9.123
|
8.459
|
8.722
|
7.092
|
5.909
|
39.305
|
2
|
Heroin
|
2.246
|
1.534
|
797
|
652
|
597
|
5.826
|
3
|
Hashish
|
5
|
5
|
3
|
9
|
3
|
25
|
4
|
Kokain
|
4
|
7
|
2
|
5
|
2
|
20
|
5
|
Kodein
|
2
|
2
|
|
|
|
4
|
6
|
Morfin
|
|
1
|
|
|
|
1
|
7
|
Ekstasi
|
2.381
|
2.094
|
1.403
|
854
|
770
|
7.502
|
8
|
Shabu (Meth)
|
5.456
|
6.522
|
7.648
|
9.222
|
11.764
|
40.612
|
9
|
Daftar G
|
1.452
|
1.167
|
1.040
|
904
|
1.273
|
5.836
|
10
|
Benzodiazepine
|
|
|
299
|
132
|
144
|
575
|
11
|
Barbiturate
|
|
|
|
127
|
174
|
301
|
12
|
Ketamine
|
|
|
|
13
|
10
|
23
|
13
|
Miras
|
1.943
|
9.429
|
10.742
|
7.451
|
8.880
|
38.445
|
|
Jumlah
|
22.612
|
29.220
|
30.656
|
26.461
|
29.526
|
138.475
|
Sumber : Direktorat Tindak Pidana Narkoba, Maret 2012
Masa remaja merupakan masa yang penuh
dengan kesulitan dan gejolak, baik bagi remaja sendiri maupun bagi
lingkungannya. Dalam masa ini, akibat kesalahan dalam pergaulan, tidak jarang
seorang remaja melakukan berbagai bentuk kenakalan. Salah satu bentuk dari
kenakalan remaja yang banyak terjadi adalah penggunaan narkotika. Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghi langkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
Ketika seorang remaja telah terjerumus
ke dalam narkotika, semakin lama dosis penggunaannya akan meningkat. Setelah
berada pada tingkat kecanduan, akan tiba di satu titik dimana pecandu tersebut
merasa jenuh dan memutuskan untuk berhenti. Keputusan untuk berhenti ini
biasanya mulai muncul ketika pecandu menginjak dewasa. Papalia (2002) membagi
masa dewasa menjadi tiga periode, yaitu masa dewasa awal (young adulthood)
dengan usia berkisar antara 20 hingga 40 tahun, masa dewasa tengah (middle
adulthood) dengan usia berkisar antara 40 hingga 65 tahun, dan masa dewasa
akhir (late adulthood) dengan usia mulai 65 tahun ke atas. Dua karakteristik
yang diajukan untuk menunjukkan permulaan dari masa dewasa awal adalah
kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan (Santrock, 2002).
Pecandu narkotika yang sudah berusia
dewasa akan memutuskan untuk berhenti menggunakan narkotika dan menjalani masa
pemulihan.Masa pemulihan merupakan suatu masa yang
akan dilewati oleh seorang pecandu yang memutuskan berhenti menggunakan
narkotika, dimana terdapat beberapa tahapan yang antara satu tahapan dengan
tahapan yang lain memiliki ciri khas yang membedakan satu dengan yang lain.
Tahapan – tahapan tersebut adalah precontemplation, contemplation,
preparation, action, maintenance, dan relapse (Nasution,
2007). Saat masa pemulihan, keadaan emosional pecandu narkotika menjadi labil.
Pranoto dan Astuti (2006) dalam kondisi pemulihan dan penyembuhan (clean and
sober), kebanyakan dari pecandu narkotika mengalami perubahan emosional.
Perubahan emosional ini akan menjadi bahasan yang cukup menarik untuk diteliti.
Hal ini dikarenakan kurangnya penelitian yang meneliti tentang dinamika emosi
pecandu narkotika dalam masa pemulihan. Kebanyakan dari mereka hanya melihat
pengaruh orang tua dan teman sebaya dalam memunculkan perilaku penggunaan
narkotika. Bahr, Hoffmann, & Yang (2005) dalam jurnalnya tentang pengaruh
orang tua dan teman sebaya dalam resiko penggunaan obat-obatan pada remaja atau
penelitian Hwang & Akers (2006) yang melakukan studinya di Korea dan
menyimpulkan bahwa pengaruh langsung dari teman lebih besar daripada orang tua
dalam penggunaan obat-obatan.