EPPS


EPPS

            EPPS adalah salah satu tes kepribadian yang bersifat tes verbal. Bentuk tes : Forced Choice Technique (Subjek memilih alternatif A atau B yang sesuai dengan pilihannya). Penggunaan EPPS ; educative guidance, vocational guidance, personal problem. Biasanya disertai wawancara. Data digunakan untuk membicarakan kekuatan relatif variabel dalam diri klien. Ada kemungkinan terjadi kewaspadaan subjek sehingga bisa “berbohong”. Inventori kepribadian yang biasa digunakan penuh dengan muatan social diserability. EPPS merupakan personality inventory, diciptakan oleh Allen L. Edward, dikembangkan berdasarkan teori kepribadian dari Murray. Menggunakan teori need Murray dari 20 need, Edward hanya menggunakan 15 need. Tes kepribadian yang berbentuk verbal, terdiri dari 225 pasang pernyataan.  Semua pasangan pernyataan tersebut merupakan pengembangan dari beberapa aspek psikologis yang akan diukur, yang meliputi 15 macam need. Dalam setiap pasang pernyataan, subjek diminta untuk memilih salah satu pernyataan yang sesuai dengan ciri khas dirinya sendiri. Bagi individu tertentu, pasangan pernyataan tersebut mungkin saja sama-sama menggambarkan atau bahkan tidak menggambarkan ciri khas yang terdapat dalam dirinya. Dalam kondisi seperti ini, subjek tetap “dipaksa” untuk menentukan pernyataan mana yang lebih cenderung mendekati ciri khas dirinya sendiri.

Needs yang diukur :
ü  Achievement    = ach (berprestasi)
ü  Deference         = def (mentaati perintah dan peraturan)
ü  Order               = ord (bekerja secara teratur)
ü  Exhibition         = exh (menonjolkan diri)
ü  Autonomy         = aut (bisa berdiri sendiri)
ü  Affiliation          = aff (berafiliasi)
ü  Intraception      = int (terlibat dalam urusan orang lain)
ü  Succorance       = suc (mendapatkan bantuan orang lain)
ü  Dominance       = dom (menguasai orang lain)
ü  Abasement        = aba (bisa mengalah)
ü  Nurturance       = nur (bisa menyenangkan orang lain)
ü  Change             = chg (mengadakan perubahan)
ü  Endurance        = end (tahan mengatasi rintangan)
ü  Heterosexuality = het (berhubungan dengan lawan jenis)
ü  Aggression       = agg (menyerang orang lain)


Validitas & Reliabiltas
ü  EPPS memiliki validitas eksternal yang tinggi berdasarkan korelasinya dengan Guilford Martin Personal Inventory dan Taylor Manifest Anxiety Scale (Edward, 1959) dengan Study of Value (Gordon, 1967), dengan Survey of Values (Adisubroto, 1980)
ü  Koefisien reliabilitas EPPS lebih tinggi dibanding MMPI (Super & Crites, 1965)
ü  EPPS memiliki reliabilitas internal yang tinggi (Edward, 1959; Soemodarsono, 1962; Gordon, 1967; Rachmat, 1975; Adisubroto, 1980)

Kelebihan & Kelemahan EPPS
ü  Kelebihan:
·         Validitas dan reliabilitas tinggi
·         Pengerjaannya mudah
·         Tersedia norma untuk berbagai latar belakang dan tingkat pendidikan
ü  Kelemahan:
·         Beberapa item-nya mengandung social desirability
·         Adanya kemungkinan subjek melakukan faking
·         Pengerjaannya membutuhkan waktu yang relatif lama

Instruksi
ü  Subjek memilih satu dari dua pernyataan yang telah disediakan (A dan B) manakah yang lebih menggambarkan diri subjek
ü  Apabila dua pernyataan tersebut sama-sama tidak disukai atau sama-sama disukai, subjek tetap harus memilih mana yang lebih khas menggambarkan diri subjek
ü  Pilihan harus berdasarkan  perasaan subjek tidak didasarkan apa yang dianggap wajar
ü  Tidak ada jawaban benar dan salah
ü  Jangan ada aitem yang terlewati

Skoring
ü  Periksa jangan ada aitem yang telewat
ü  Buatlah garis merah melalui
·         No. 1, 7, 13, 19, 25
·         No. 101, 107, 113, 119, 125
·         No. 201, 207, 213, 219, 225

ü  Buatlah garis biru melalui
·         No. 26, 32, 38, 44, 50
·         No. 51, 57, 63, 69, 75
·         No. 151, 157, 163, 169, 175

Disebelah kanan ada kolom bertuliskan
ü  n (need)
ü  r  (raw)
·         Dihitung menjajar (horisontal)
·         Hanya dihitung A yang dilingkari, kecuali A yang terkena garis merah
·         Maksimum 14
ü  c (columm)
·         Dihitung secara vertikal
·         Hanya dihitung B yang dilingkari, kecuali yang terkena garis merah
·         Maksimum 14
ü  s (sum)
·         Jumlah r + c
·         Maksimum 28
ü  Jumlahkan angka pada setiap kolom “r” dan kolom “c” yang berdampingan. Jumlah yang diperoleh ditulis pada kolom “s”. Angka tertinggi pada kolom “s” adalah 28, dan skor ini adalah skor keseluruhan dari personality variabel. Untuk mengetahui apakah penjumlahan yang dilakukan sudah benar, maka dapat dilihat dari jumlah keseluruhan kolom “s’ yang harus sama dengan 210.

Menghitung Konsistensi
ü  Membandingkan jawaban A atau B yang kena garis merah dengan yang kena garis biru
NOMOR

NOMOR

NOMOR
1
dengan
151

26
dengan
101

51
dengan
201
7
dengan
157

32
dengan
107

57
dengan
207
13
dengan
163

38
dengan
113

63
dengan
213
19
dengan
169

44
dengan
119

69
dengan
219
25
dengan
175

50
dengan
125

75
dengan
225
ü  Bila sama dalam kotak di bawah beri tanda Ö bila berbeda tidak diberi tanda
ü  Jumlah berapa kotak yang terdapat tanda Ö
ü  Tulis jumlah tanda pada con (consistency)
ü  Maksimal 15 dan Minimal 10
ü  (Jumlah tertinggi dari tanda yang dimaksud adalah 15, sedangkan konsistensi dibawah 10 perlu diragukan)

Penormaan
ü  Ubah raw score menjadi Percentil dengan menggunakan norma
ü  Norma berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia:
·         Percentiles for college student
·         Percentiles for general adult group

Profil
ü  Buat garis pada profil dengan titik awal pada percentil 50
ü  Garis dibuat sesuai dengan jumlah percentil yang diperoleh subjek pada masing-masing need

Interpretasi
ü  Berisi dinamika psikologis tentang need-need yang dimiliki oleh subjek
ü  Cek percentil need yaitu:
·         Sangat Tinggi              : ≥ 95
·         Tinggi                          : 90 - 94
·         Rata-rata                     : 16 - 89
·         Rendah                        : 5 – 15
·         Sangat Rendah            : ≤ 4

Cara menginterpretasikan EPPS
  1. Perhatikan apakah S konsistensi dalam menjawab (10-15),  kurang dari 10?
à tidak dapat diintepretasi.
  1. Tinggi rendahnya need pada  individu sendiri dibandingkan melalui mean profile berbeda norma pria & wanita.
à 0                  = normal dalam mengelola need
à +++/---        = obsesi pada need
à ++/--            = kemantapan pada need
à +/-               = kecenderungan pada need
  1. Perhatikan need yang saling berkorelasi positif dan negatif.
  1. Perhatikan pula need yang saling bertentangan yg secara logis tidak muncul secara bersamaan.
  2. Perhatikan sifat IPSAPTIVE dari tes EPPS.
  3. Kecermatan dalam menggabungkan dengan informasi yang didapat dari tes lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel

Peran Psikologi dalam Investigasi Kasus Hukum di Indonesia

Peran Psikologi dalam Investigasi Kasus Hukum di Indonesia Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa/psikis manusia, sehingga ...

Artikel Populer