Penyimpangan yang Terjadi
pada Media Massa.
Pemberitaan yang
disajikan oleh media massa bisa mengalami penyimpangan atau distorsi. Hal itu
terjadi karena media massa terus menerus memberitakan suatu peristiwa dalam
waktu yang lama, terutama bencana alam. Dengan adanya hal ini, masyarakat
menjadi ketakutan dan cemas. Padahal media massa itu mempunyai maksud yang
baik, yaitu memberikan informasi supaya masyarakat tetap waspada.
Mem-blow up suatu berita bisa dikatakan baik
atau buruk tergantung dari dampak yang terjadi pada masyarakat. Jika dengan
sebuah pemberitaan masyarakat jadi bisa mengantisipasi secara akurat suatu
bencana, maka itu merupakan dampak yang positif. Namun, ketika tidak ada
berita, keresahan yang terjadi pada masyarakat akan lebih besar. Dengan adanya
berita yang bersumber jelas, terlampir visualnya, maka masyarakat akan mendapat
informasi yang akurat.
Media massa yang baik adalah media massa
yang memberitakan sesuatu informasi yang aktual, terukur, dan terpercaya.
Informasi yang disampaikan jangan terlalu berlebihan dan lama. Yang terpenting
adalah kebenaran akan informasi yang disampaikan. Kebanyakan media massa saat
ini banyak menambahkan opini yang terlalu berlebihan.
Penyimpangan yang dilakukan oleh beberapa
media massa tentunya akan mempengaruhi pola pikir masyarakat. Pada kasus tentang
kesimpangsiuran berita misalnya,
yaitu pemberitaan tentang efek awan panas yang ditimbulkan oleh gunung Merapi
dalam sebuah program acara di salah satu stasiun televisi swasta. Dalam acara
tersebut disebutkan bahwa radius bahaya bencana Merapi akan mencapai Keraton
Yogyakarta. Dengan adanya berita tersebut, masyarakat di Yogyakarta menjadi
panik dan kebingungan. Secara tidak langsung itu mengganggu kondisi psikologis
mereka. Pada kenyataannya, apa yang diinformasikan oleh acara tersebut tidak
terbukti sampai saat ini.
Contoh
lainnya yaitu mengenai masalah penjualan saham PT. Krakatau steel, dalam kasus
ini media massa menganggap harga saham per lembar sangat murah. Tapi disisi
lain, beberapa media massa mengungkap bahwa ada segelintir pihak dari salah satu
media massa nasional yang terlibat tentang jual beli saham perusahaan tersebut.
Istilah kasarnya mereka “minta jatah”. Dengan munculnya informasi yang saling
bertolak belakang ini, masyarakat tentunya akan dipusingkan dengan berita ini.
Hal tersebut tentunya akan mengganggu kepercayaan masyarakat pada media massa
saat ini.
Beberapa
contoh penyimpangan yang dilakukan oleh media massa tersebut diatas tentunya
akan berdampak langsung pada kondisi psikologis dari masyarakat. Mereka menjadi
bingung mana media massa yang patut untuk dipercayai informasinya. Maka dari
itu peran penting media massa saat ini harus dikembalikan pada fungsi aslinya,
yaitu dengan memberikan informasi yang sebenar – benarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar