Prosedur:
Sebelumnya kami akan menjelaskan
mekanisme kerja CT scan secara umum, pada CT scan, pasien di beri pancaran
sinar X, kemudian di bagian bawah alat tersebut ada semacam alat yang menangkap
sinar X yang kemudian mengubahnya menjadi hasil CT scan. Berbeda dengan CT
scan, MRI menggunakan gelombang magnetik dalam proses kerjanya. Alat
yang digunakan akan menghasilkan medan magnet dengan kekuatan 3000 kali dari
medan magnet bumi. Medan magnet yang dihasilkan oleh alat ini akan memberikan
instruksi kepada proton yang ada di nukleus
hidrogen. Pada keadaan normal proton akan berada dalam arah atau letak yang
acak. Namun saat diberikan medan magnet maka proton akan menempatkan diri pada
kutub medan magnet. Kemudian akan dikirimkan radiofrekuensi yang akan
menyebabkan vibrasi dari proton. Sinyal radio yang dihasilkan akan direkam dan
direkonstruksi menjadi gambaran jaringan. Gambar yang dihasilkan oleh MRI
berlawanan dari CT scan. Tulang akan terlihat hitam pada MRI. Penggunaan
kontras dapat digunakan untuk memperkuat gambar.
Contoh Gambar
Hasil MRI
Terlihat dari gambar di atas bahwa, hasil gambar MRI
sangat mendetail, dan ia mampu menunjukkan lokasi tulang (jaringan keras)
maupun jaringan-jaringan organ (jaringan lembut).
The Do’s and the Don’ts
Do:
·
Sebelum
melakukan prosedur MRI, sebaiknya dating ke klinik tersebut 1 jam sebelum
dilakukannya prosedur agar dapat memenuhi berkas-berkas pasien.
·
Lakukan
pre-examination screening
·
Tanyakanlah
eligibility untuk MRI, pastikan bahwa
kita layak untuk melakukan prosedur tersebut (tidak memiliki metal apapun di
dalam tubuh kita, con: metal klip untuk patah tulang)
·
Gunakan
pakaian yang tidak memiliki metal
·
Lepaskan
semua alat yang memiliki unsur metal seperti jam tangan, kacamata, ataupun
barang lain yang tengah dibawa.
Don’ts:
·
Selama
menggunakan MRI, kita tidak diperbolehkan bergerak sedikit pun karena dapat
mengganggu gelombang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar