Teori
Biologi ADHD
- Faktor genetik
Penelitian menunjukan bahwa
predisposisi genetika terhadap ADHD kemungkinan berperan. Bila orang tua
menderita ADHD, kemungkinan sebagian anaknya akan mengalami gangguan tersebut
(Biederman, dkk, 1995). Mengenai apa yang diturunkan dalam keluarga sampai saat
ini belum ditemukan, namun studi baru-baru ini menunjukan bahwa ada perbedaan
ungsi dan struktur otak pada anak ADHD dan anak yang tidak ADHD. Frontal lobe pada anak ADHD kurang
responsif terhadap stimulasi (Rubia dkk,1999 ; tannock, 1998), aliran darah
cerebral berkurang (Sieg dkk, 1995). Terlebih lagi beberapa bagian otak (frontal lobe, nucleus, kaudat, globus
pallidus) pada anak ADHD lebih kecil dari ukuran normal (Castellanos dkk,
1996; Filipek dkk, 1997; Hynd dkk, 1993).
- Faktor perinatal dan prenatal
berbagai hal yang berhubungan dengan
masa-masa kelahiran, serta berbagai zat yang dikonsumsi ibu saat kehamilan,
merupakan prediktor simtom-simtom ADHD.
- Racun lingkungan
Teori pada tahun 1970 menyangkut peran
racun dalam terjadinya hiperaktifitas. Zat-zat adiktif pada makanan
mempengaruhi kerja system saraf pusat pada anak-anak hiperaktif. Nikotin,
merupakan racun lingkungan yang dapat berperan dalam terjadinya ADHD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar