TEORI EKOLOGI ( URIE BRONFENBRENNER )


TEORI EKOLOGI
( URIE BRONFENBRENNER )

Ada tiga tradisi besar orientasi teori psikologi dalam menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia. Pertama, perilaku yang disebabkan faktor dari dalam (deteministik). Kedua, perilaku yang disebabkan faktor lingkungan atau proses belajar. Ketiga, perilaku yang disebabkan interaksi manusia dengan lingkungan.
Psikologi lingkungan merupakan ilmu perilaku yang berkaitan dengan lingkungan fisik, merupakan salah satu cabang psikologi yang tergolong masih muda. Teori-teori psikologi lingkungan dipengaruhi, baik oleh tradisi teori besar yang berkembang dalam disiplin psikologi maupun diluar psikologi. Grand Theories yang sering diaplikasikan dalam psikologi lingkungan seperti teori kognitif, behavioristik dan teori medan. Vcitch & Arkelin (1995) mengatakan bahwa belum ada grand theories psikologi tersendiri dalam psikologi lingkungan, yang ada sekarang ini dalam tatanan teori mini. Hal ini didasarkan pandangan, bahwa beberapa teori dibangun memang atas dasar empiris tetapi sebagian yang lain kurang didukung oleh data empiris.
Kedua, metode penelitian yang digunakan belum konsisten. Teori-teori yang berorientasi deterministik lebih banyak digunakan untuk menjelaskan fenomena kognisi lingkungan. Dalam hal ini, teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Menurut teori Gestalt, proses persepsi dan kognisi manusia lebih penting daripada mempelajari perilaku tampaknya (Overt Behaviour). Bagi Gestalt, perilaku manusia lebih disebabkan oleh proses-proses persepsi. Dalam kaitannya dengan psikologi lingkungan, maka persepsi lingkungan merupakan salah satu aplikasi teori Gestalt.
Teori yang berorientasi lingkungan dalam psikologi lebih banyak dikaji oleh behavioristik. Perilaku terbenttuk karena pengaruh umpan balik (pengaruh pposiitif dan negatif) dan pengaruh modelling. Digambarkan bahwa manusia sebagai black-box yaitu kotak hitam yang siap dibentuk menjadi apa saja. Dalam psikologi lingkungan teori yang berdasarkan lingkungan, salah satu aplikasinya adalah goegraphical determinant yaitu teori yang memandang perilaku manusia lebih ditentukan faktor lingkungan dimana manusia hidup yaitu apakah di daerah pesisir, pegunungan, ataukah daratan. Adanya perbedaan lokasi dimana tinggal dan berkembang akan menghasilkan perilaku yang berbeda.
Kedua orientasi teori tersebut bertentangan dalam menjelaskan perilaku manusia, orientasi ketiga merupakan upaya sintesa terhadap orientasi teori pertama dan kedua. Premis dasar dari teori ini mengatakan bahwa perilaku manusia selain disebabkan faktor lingkungan, juga disebabkan faktor internal. Artinya manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan lingkungan dapat dipengaruhi manusia. Salah satu teori besar yang menekankan interaksi manusia dengan lingkungan dalm psikologi adalah teori medan dari Kurt Lewin dengan formula B = f (E,O). Dimana perilaku manusia merupakan fungsi dari lingkungan dan organisme. Berdasarkan premis dasar tersebut muncul beberapa teori mini dalam psikologi seperti teori beban lingkungan, teori hambatan perilaku,teori level adaptasi, stress lingkungan dan teori ekologi. Dalam pembahasan kali ini hanya ditekankan pada teori ekologi, khususnya teori ekologi berdasarkan pendapatnya Urie Bronfenbrenner (1917- 2005).
Ekologi adalah cabang sains yang mengkaji habitat dan interaksi di antara benda hidup dengan alam sekitar. Ekologi berasal dari oikos yaitu habitat dan logos yaitu ilmu. Kini, istilah ekologi telah digunakan secara meluas dan merujuk kepada kajian saling hubungan antara organisme dengan sekitar dan juga salinh hubungan di kalangan organisme itu sendiri. Penyelidikan ekologi biasanya menumpu pada jumlah organisme dan bagaimana saling mempengaruhi ciri dan sifat alam sekitar, juga pengaruh alam sekitar terhadap organisme tersebut.
Dalam psikologi teori ekologi dengan tokohnya Urie Bronfenbrenner yang berparadigma lingkungan menyatakan bahwa perilaku seseorang ( contoh perilaku malas belajar pada anak ) tidak berdiri sendiri, melainkan dampak dari interaksi orang yang bersangkutan dengan lingkungan di luarnya. Saat ini kita merasakan perubahan lingkungan dengan sangat cepat dan drastis disegala macam aspek. Para ilmuwan, setelah menganalisis situasi yang dahsyat di seluruh dunia menyimpulkan bahwa saat ini kita sedang memasuki era Postmodemism. Dalam zaman ini tidak ada lagi pusat-pusat kekuasaan. Tidak ada tokoh, aliran, partai politik, ideologi dan sebagainya yang mampu menonjol atau menonjol atau dominan dalam waktu yang cukup lama. Perubahan – perubahan ini mempengaruhi perkembangan seseorang. Adapun lingkungan diluar diri yang mempengaruhi pribadi seseorang terdiri dalam berbagai lingkaran yang berlapis-lapis.

1 komentar:

  1. teori ini sebaiknya digunakan di Indonesia atau di luar negeri??

    BalasHapus

Artikel

Peran Psikologi dalam Investigasi Kasus Hukum di Indonesia

Peran Psikologi dalam Investigasi Kasus Hukum di Indonesia Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa/psikis manusia, sehingga ...

Artikel Populer